Sebagai langkah antisipasi resesi seks, China mulai berlakukan cuti nikah berbayar selama 30 hari kepada penganti baru di beberapa tempat.
Kebijakan tersebut dilakukan dengan harapan bisa mendorong pernikahan dan meningkatkan angka kelahiran di negeri tirai bamboo itu Hard Rockers.
Seperti dijelaskan Partai Komunis di China, cuti menikah berbayar di China hanya diberikan selama tiga hari. Namun, sejumlah provinsi negara tersebut telah mampu menetapkan tunjangan yang lebih besar sejak Februari.
“Perpanjangan cuti menikah [terjadi] terutama di beberapa provinsi dan kota dengan perkembangan ekonomi yang relatif lambat,” katanya.
Sebagai informasi, menurut data resmi, populasi China telah turun pada tahun 2022 untuk pertama kalinya dalam enam dekade.
Baca Juga: Cara Menjaga Kesehatan Testosteron, Hormon Penting Pada Pria!
Dengan begitu pemerintah setempat memprediksi bahwa penurunan angka kelahitan bisa menjadi sebuah titik balik yang menandai dimulainya periode penurunan yang panjang.
Pada tahun 2022, China mencatat tingkat kelahiran terendah, yakni 6,77 kelahiran per 1.000 orang.
Penyebab utama penurunan dari hasil dari kebijakan “satu anak” yang diberlakukan antara tahun 1980 dan 2015.
Selain itu lonjakan biaya pendidikan yang membuat banyak orang China tidak memiliki lebih dari satu anak, atau bahkan memiliki anak sama sekali.
Apa pendapat lo soal kekhawatiran China tentang resesi seks?
- Intip 8 Brand Helm Paling Populer di MotoGP 2023 - Oct 13, 2023
- Berikut Daftar Harga iPhone 15 Series di Indonesia! - Oct 13, 2023
- Steve Aoki Ajak Pendengar ke Dunia Musik 90-an Lewat ‘Paranoia’ - Oct 12, 2023