Glenn Fredly menceritakan pengalamannya menjadi produser film Filosofi Kopi. Di film ini, ia tidak hanya memproduseri filmnya, tapi juga ‘meracik’ musik dalam film. Bagi Glenn, kenikmatan menjadi produser film, adalah bisa belajar bagaimana memproduksi film.
Tugas-tugas yang ia lakukan saat menjadi produser film adalah mengurus budget, mengolah script dan mengawal film dari proses produksi sampai setelah produksi.
“Bahkan kita ngawasin juga jalannya distribusi setelah film turun dari layar,” kata Glenn saat konser Filosofi Kopi di kafe Rolling Stone, Jakarta, belum lama ini.
Mantan suami Dewi Sandra ini juga mengungkan, industri film diibaratkan sebagai lokomotif yang membawa gerbong di dalamnya, ada sastra, musik, dan rupa. Lalu bagaimana memanfaatkan lokomotif tersebut, agar berjalan dan bersinergi dalam rel yang sama.
Banyak orang yang terlibat dalam pembuatan sebuah film, seperti sutradara, produser, penulis skenario, dan pemain. Dari itu semua, bagi Glenn yang terpenting adalah bagaimana mengolah ego dan menampung ego bersama, dan akhirnya meramu itu.
“Kalau seniman dibiarkan dengan egonya sendiri, wah bisa kemana-mana. Maksudnya ada batasan-batasan,” ucapnya lagi.
Glenn mengakui kalau mengolah dan menampung ego, merupakan kendala saat memproduksi sebuah film. Namun, ia mengaku enjoy menjadi produser film. “Ya enjoy saja, nikmatin saja. Belajar lah,” pungkas pelantun lagu Januari itu.
Sekadar informasi, Filosofi Kopi adalah film kedua yang diproduseri oleh Glenn. Sebelumnya, Glenn menjadi produser untuk film Cahaya Dari Timur: Beta Maluku. «[teks @essthia foto @ryanstones]
- 3 hotel bintang empat di Ubud, Bali - Nov 16, 2015
- Penampakan Benedict Cumberbatch sibuk syuting Doctor Strange - Nov 11, 2015
- Shia LaBeouf 5 kali keluar-masuk penjara - Nov 5, 2015