Setelah jalan-jalan ke Belitung di bulan Mei lalu, kini saatnya #ExploreNusantara mengajak Anak Trax, I-Listeners, Cosmoners, dan Hard Rockers menjelajahi Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Flores, Nusa Tenggara Timur, bersama David John Schaap, Riyanni Djangkaru, dan para penyiar selama 4 hari 3 malam.
Minggu, 9 Oktober 2016. Penyiar-penyiar MRA Broadcast Media (Randhika Djamil, Shafira Umm, Lembu Wiworojati, dan Ryo Wicaksono), traveler David John Schaap dan Riyanni Djangkaru, pemenang kuis #SongCoverContest, serta peserta berangkat dari Bandara T3 Ultimate Soekarno Hatta pukul 05.40 WIB ke Bandara Ngurah Rai untuk transit.
Setelah istirahat lebih dari satu jam, kami pun berangkat ke Labuan Bajo dari Denpasar pada pukul 11.00 WITA. Sesampainya di Labuan Bajo, langit cukup mendung. Namun itu tidak menyurutkan hati kami untuk semangat berpetualang di kota Komodo ini.
Hari kedua, kami pergi ke pelabuhan Labuan Bajo untuk naik ke kapal tempat kami menginap. Ada empat kapal untuk mewakili stasiun radio Trax FM, Cosmopolitan FM, Hard Rock FM, dan I-Radio.
Sebagai destinasi pertama, kami memilih Pulau Bidadari menjadi tempat snorkeling pertama kami. Pasir putih dan taman laut yang indah membuat kami tak sabar untuk segera menikmati pesonanya.
Perjalanan pun dilanjutkan ke Taman Nasional Komodo di Pulau Rinca. Pulau ini merupakan salah satu pulau yang dihuni oleh sang naga purba Komodo. Dengan berjarak tempuh sekitar 2 jam dari Labuan Bajo, pulau ini cukup menarik banyak peminat wisatawan lokal maupun asing yang ingin melihat langsung sarang dinosaurus purba yang masih hidup di dunia ini.
Sesampainya di dermaga Loh Buaya, Labuan Bajo, kami pun harus masuk bersama rangers untuk menemani perjalanan kami di sana. Dari Loh Buaya, kami trekking selama kurang lebih 1 jam untuk menyaksikan habitat komodo dari dekat. Selama menjelajah Pulau Rinca, kami dianjurkan untuk selalu berada di dalam rombongan bersama rangers.
Untuk kamu yang suka berpetualang, cobalah untuk memilih trek panjang. Pemandangan rumput kecoklatan membuat kami serasa di padang savanna. Tidak hanya itu, Anda pun juga bisa menyaksikan komodo lebih banyak.
Selain komodo, kamu juga bisa menyaksikan hewan lainnya, seperti rusa, kerbau, maupun babi. Pesona teluk yang berhiaskan kapal-kapal indah tentu semakin membuat kami ingin mengabadikan momen ini bersama-sama.
Di hari ketiga, kami melanjutkan perjalanan untuk menyaksikan matahari terbit di Pulau Padar. Sekitar pukul 5.30 WITA, langit Flores sudah tampak kemerahan. Kami bergegas untuk naik ke puncak Pulau Padar yang cukup terjal untuk menyaksikan pesona matahari terbit secara sempurna dan pegunungan yang menghiasi Pulau Padar. Pemandangan ini tentu akan mengingatkan kamu pada gugusan kepulauan di film Jurassic Park arahan sutradara Steven Spielberg.
Puas berfoto-foto, kami melanjutkan perjalanan untuk snorkeling di Pantai Pink atau lebih dikenal dengan Pink Beach. Karena kapal kami tidak bisa menepi, maka speed boat menjadi salah satu alternatif menuju bibir pantai. Namun beberapa di antara kami ada yang lebih memilih untuk berenang hingga ke pantai sambil menikmati pesona pasir pink yang merupakan pengaruh dari alga merah.
Jernihnya air laut dan pesona bukit-bukit di sekitar mampu menghipnotis pengunjung untuk menikmati alam dan pesona karang-karang di taman wisata lautnya yang indah. Waktu terbaik saat berkunjung ke pantai ini adalah saat matahari sedang terik-teriknya.
Selanjutnya —> Petualangan seru di Manta Point
- 10 cara seleb move on cepat dari mantan! - Nov 5, 2017
- Public enemy, 7 seleb ini punya banyak banget haters! - Nov 5, 2017
- Unexpected cameos in Thor: Ragnarok movie - Nov 4, 2017